Rekayasa Lalulintas
Permasalahan Di Persimpangan / Perempatan Jalan Gatot Subroto ( Purwokerto )
Di Susun Oleh:
aulia azam
( 0903010018 )
PRODI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah Swt yang telah memberikan Rahmat dan Hidayatnya sehingga tugas makalah yang diberikan oleh ibu Dosen ( Bu Sulfah A. S.T, M.T ) telah dapat diselesaikan sesuai dengan tepat waktu.
Tugas makalah ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan mahasiswa untuk mengetahui permasalahan yang ada di jalan raya dan juga dapat memberikan inspirasi mahasiswa pada umumnya.
Ucapan terimakasih kepada pihak yang telah membantu menyelesaikan tugas makalah ini antara lain Ibu Dosen ( Bu Sulfah A. S.T, M.T ), teman-teman dari Teknik Sipil ’09 Dll. Sekiranya makalah ini bermanfaat untuk mahasiswa umumnya, demikianlah sedikit sambutan dari saya apabila ada kata atau tulisan yang salah saya minta maaf.
Purwokerto 20 Mei 2011
( Ronaldy Syahputra )
2
Daftar Isi
Bab I.
Pendahuluan ………………………………………………………………………………………4
Bab II
Studi Pustaka………………………………………………………………………………………8
Bab III
Gambaran Umum Rencana Kerja………………………………………………………………..11
Bab IV
Analisis…………………………………………………………………………………………..13
Bab V
Kesimpulan Dan Saran ………………………………………………………………………….17
Bab VI
Penutup ……………………………………………………………………….…………………18
3
Bab 1
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Seringkalinya kita melihat permasalahan lalulintas yang ada disekitar kita mungkin jalan banyak yang berlubang, arus kendaraan yang terlalu banyak sehingga terjadi macet atau tidak adanya alat lalulintas yang memadai. Permasalahan yang sering terjadi di sekitar kita mungkin salah satunya ada yang tadi disebut. Sehingga kita merasa kurang nyaman memakai atau melalui jalan tersebut.
Jalan raya merupakan sarana atau tempat untuk dilalui kendaraan baik itu kendaraan bermotor ataupun sejenisnya yang melalui suatu jalan tersebut sehingga jalan raya merupakan sarana yang sangat penting yang berpengaruh dalam segala aspek kehidupan. Dari segi manapun jalan raya merupakan penggerak suatu ekonomi dan kemajuan dari suatu Negara.
Komponen Lalulintas
Ada tiga komponen terjadinya lalu lintas yaitu manusia sebagai pengguna, kendaraan dan jalan yang saling berinteraksi dalam pergerakan kendaraan yang memenuhi persyaratan kelaikan dikemudikan oleh pengemudi mengikuti aturan lalu lintas yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundangan yang menyangkut lalu lintas dan angkutan jalan melalui jalan yang memenuhi persyaratan geometrik.
4
Manusia sebagai pengguna
Manusia sebagai pengguna dapat berperan sebagai pengemudi atau pejalan kaki yang dalam keadaan normal mempunyai kemampuan dan kesiagaan yang berbeda-beda (waktu reaksi, konsentrasi dll). Perbedaan-perbedaan tersebut masih dipengaruhi oleh keadaan phisik dan psykologi, umur serta jenis kelamin dan pengaruh-pengaruh luar seperti cuaca, penerangan/lampu jalan dan tata ruang.
Manajemen lalu lintas meliputi kegiatan perencanaan, pengaturan, pengawasan, dan pengendalian lalu lintas. Manajemen lalu lintas bertujuan untuk keselamatan, keamanan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas, dan dilakukan antara lain dengan :
a. usaha peningkatan kapasitas jalan ruas, persimpangan, dan/atau jaringan jalan;
b. pemberian prioritas bagi jenis kendaraan atau pemakai jalan tertentu;
c. penyesuaian antara permintaan perjalanan dengan tingkat pelayanan tertentu dengan mempertimbangkan keterpaduan intra dan antar moda;
d. penetapan sirkulasi lalu lintas, larangan dan/atau perintah bagi pemakai jalan.
Masalah-masalah disekitar kita yang mengenai permasalahan jalan raya sekitar kita harus segera di rumuskan penyebab kerusakan jalan itu sendiri, sebab apabila kerusakan jalan raya tersebut dibiarkan sampai kapan pun. Maka jalan tersebut menjadi vatal akibatnya. Dari sebagian jalan raya di sekitar kita penulis ingin menguntas permasalahan jalan raya disekitar kita tepatnya di wilayah purwokerto.
5
B. Tujuan
Penulis mengetahui jdan mencari solusi permasalahan jalan raya yang berada disekitar kita tepatnya di persimpangan atau perempatan jalan Gatot Subroto , kota Purwokerto
( Gambar 1. Lokasi jalan Gatot SubrotoPurwokerto)
Dari masalah persimpangan jalan gatot subroto bertujuan untuk mensolusi masalah yang timbul yang terjadi di jalan tersebut. Masalah yang timbul antara lain banyak arus kendaraan meningkat tiap jamnya, fasilitas jalan raya yang kurang lengkap seperti marka jalan di lokasi tersubut tidak ada.
C. Manfaat
Permasalahan yang kita hadapi di antara jalan Gatot subroto ( Purwokerto ) dapat mengetahui beberapa manfaat yang mungkin bisa memberikan sesuatu yang kedepanya bisa lebih baik.
Di persimpangan jalan gatot subroto apabila pikul 06.00 – 08.00 sering kali meningkatnya arus kendaraan di jalan tersebut . Dari permasalahan tersebut merupakan masalah yang harus kita pertimbangkan di jalan tersebut karena persimpangan tersebut berada di tengah kota, harusnya ada manajemen lalu lintas yang baik.
6
Gambar 2. Kondisi jalan di persimpangan jalan gatot subroto
7
Bab II
Studi Pustaka
Persimpangan adalah simpul dalam jaringan transportasi dimana dua atau lebih ruas jalan bertemu , di sini arus lalu lintas mengalami konflik. Untuk mengendalkan konflik ini ditetapkan aturan lalu lintas untuk menetapkan siapa yang mempunyai hak terlebih dahulu untuk menggunakan pesimpangan.
Dan Rambu lalu lintas adalah salah satu alat perlengkapan jalan dalam bentuk tertentu yang memuat lambang, huruf, angka, kalimat dan/atau perpaduan di antaranya, yang digunakan untuk memberikan peringatan, larangan, perintah dan petunjuk bagi pemakai jalan. Pengelompokan rambu.
Lalu lintas di dalam Undang-undang No 22 tahun 2009[1] didefinisikan sebagai gerak Kendaraan dan orang di Ruang Lalu Lintas Jalan, sedang yang dimaksud dengan Ruang Lalu Lintas Jalan adalah prasarana yang diperuntukkan bagi gerak pindah Kendaraan, orang, dan/atau barang yang berupa Jalan dan fasilitas pendukung.
Pemerintah mempunyai tujuan untuk mewujudkan lalu lintas dan angkutan jalan yang selamat, aman, cepat, lancar, tertib dan teratur, nyaman dan efisien melalui manajemen lalu lintas dan rekayasa lalu lintas.
Tata cara berlalu lintas di jalan diatur dengan peraturan perundangan menyangkut arah lalu lintas, perioritas menggunakan jalan, lajur lalu lintas, jalur lalu lintas dan pengendalian arus di persimpangan.
8
Gambar 3. Persimpangan jalan Gatot Subroto.
A. Umum
Nialai NVK (nisbah antara volume dan kapasitas ) untuk ruas jalan dan persimpangan didalam ‘daerah pengaruh’ akan didapat berdasarkan survei volume lalulintas ruas jalan dan persimpangan serta survei geometrik untuk mendapatkkkan berarnya pada saat ini.Perhitungan bersarnya kapasitas suatu ruas jalan dapat menggunakan rumus menurut metode Indonesia Highway Capasiy Manual (IHCM,1997). Sinyal untuk mengatur kendaraan bermotor,sepeda dan pejalan kaki dikelompokan sebagai “ Pretimed” dimana interval waktu yang ditentukan dialokasikan untuk berbagai gerakan lalu lintas dan sebagai “traffic actuated” , dimana interfal diatur secara menyeluruh sebagai kebutuhan lalu lintas (Hicks Oglesby, 1993). Pertumbuhan lalu lintas adalah tingkat kenaikan volume lalu lintas kdari tahun ke tahun ( Martono,1994).
B. Karakteristik Sinyal Lalu lintas
Untuk sebagian bersar fasilitas jalan, kapasitas dan tingkat kinerja terutama adalah fungsi dari keadaan geometrik dan tuntutan lalu lintas.Dengan menggunakan sinyal,perancang dapat mendistribusikan kapasitas kepada berbagai pendekat melalui pengalokasian waktu hijau pada masing – masing pendekat.
9
Maka dari itu menghitung kapasitas dan tingkat kinerja,pertama – tama perlu ditentukan fase dan waktu sinyal yang paling sesuai dengan waktu yang ditinjau. Penggunaan sinyal dengan lampu tiga warna (hijau,kuning,merah) diterapkan untuk memisahkan lintasan dari gerakan lalu lintas yang saling bertentangan dalam dimensi waktu. Hal ini adalah keperluan yang mutlak bagi gerakan – gerakan lalu lintas yang datang dari jalan yang saling berpotongan = konflik – konflik utama. Sinyal – sinyal dapat digunakan untuk memisahkan gerakan membelok dari arus lalu lintas melawan, atau untuk memisahkan gerakan arus lalu lintas membelok dari pejalan kaki yan menyeberang = konfilk – konflik kedua.
Gambar 4. Konflik-konflik utama dan kedua pada simpang
10
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokoasi penelitian adalah di persimpangan jalan gatot subroto purwokerto.
B. Materi penelitian
Data dan bahan penelitian yang dibutuhkan dalam perhitungan analissi pada ruas jalan adalah :
1. Kondisi geometrik, seperti = lebar pendekat (Wa), lebar masuk (Wentry),lebar keluar (Wexit) dan lebar belok kiri tidak langsung .
2. Jenis kendaraan
3. Waktu siklus
C. Alat yang digunakan
Dalam penelitian dilapangan dibutuhkan alat – alat untuk memudahkan pelaksanaan penelitian.Alat – alat tersebut antara lain : alat tulis,meteran,stopwatch,kalkulator.
D. Cara penelitian
Mengamati jenis kendaraan yang keluar simpang dari masing – masing lengan serta mengukur geometrik jalan pada persimpangan.
Mencatat waktu sinyal,yang meliputi siklus total,waktu merah,waktu kuning dan waktu hijau pada setia lengan.
Selanjutnya data hasil penelitian direkapitulasi.
11
E. Tahap penelitian
Tahapan penelitian simpang bersinyal mulai dari awal hingga laporan hasil penelitian dapat disusun.
F. Waktu penelitian
1. Pra penelitian
Pra penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan hal – hal sebagai berikut :
a.Pengamatan lokasi survey.
b. Menentukan waktu pelaksanaan survey.
2. Penelitian
Penelitian Penelitian dilakukan pada jam – jam puncak,dimana arus lalu lintas yang terjadi akibat aktifitas tersebut merupakan arus lalu lintas maksimum / arus puncakpenelitian ini dilakukan pada persimpangan sinar kasih dengan perincian jadwal sebagai berikut :
Hari / tanggal : kamis 17-03-2011
Pukul : Periode pagi = 06.30 – 08.30 WIB
Periode siang= 12.30 – 14.00 WIB
Periode sore = 15.30 - 17.00 WIB
12
BAB IV
ANALISIS
A. Tampilan data
Data geometrik simpang bersinyal
a. Lebar luas jalan pada persimpangan
Pengukuran geometrik persimpangan gatot subroto dilakukan pada siang hari pada jam sibuk.Sedangakn tipe lingkungan jlan di persimpangan gatot subroto bersifat komersial , hal ini ditandai dengan adanya toko – toko .Dari hasil pengukuran yang dilakukan dilapangan diperoleh data sebagai berikut :
Keterangan | Jl.gatot subroto | Jl. Dari arah pasar | Jl. dari utara | keterangan |
Kode Pendekat | Timur dan barat | Selatan | Utara | |
Lebar Jalan | 15 meter | 7 meter | 7 meter | |
Lebar Pendekat WA | 7,5 meter | 3,5 meter | 3,5 |
13
b. Trafic Light
Penempatan trafic light pada sinyal utama dan sinyal ke dua kurang tepat dan Penempatan trafic light terlalu dekat dengan badan jalan,jaraknya 0,10 m sehingga menghambat laju arus kendaraan.
Arah | Nama jalan | Hijau (det) | Merah (det) | Inter Green (det) |
Utara | Jl. Dari arah utara | 15 | 50 | 2 |
Selatan | Jl. Dari arah pasar | 15 | 50 | 2 |
Timur | Jl. Gatot subroto | |||
Barat | Jl. Gatot subroto |
3. Fasilitas dan perlengkapan lalu lintas
a. Marka jalan
Marka jalan pendekat dan marka Zebra Cross pada jalan gatot subroto tidak ada.
b. Lain – lain
Juga sering terdapat angkutan kota seperti angkot berhenti sehingga terdapat kendaraan yang berhenti seenaknya didekat perempatan yang otmatis akan mengganggu jalannya arus lalu lintas tepatnya pada lengan
14
4. Data Arus Lalu lintas
Dari hasil lau lintas selama 1 hari pada saat jam sibuk, yaitu pagi,siang dan sore tanggal 17- 03 –2011. Dalam hal ini pengamatan hanya menggunakan hasil dari visualisasi saja,dengan perolehan menunjukan pada jalan Gatot subroto.masing – masing jalan menunjukan secara signifikan peningkatan arus kendaraan pada jalur tersebut.
Gambar 5. Jalan dari arah selatan / dari arah pasar
Gambar 5. Trotoar dari jalan gatot subroto
15
Gambar 6. Drainase di persimpangan gatot subroto
16
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Setelah dilakukan analisis menurut standarisasi Peraturan Manual Kapasitas Jalan Indosesia (MKJI) dapat disimpulkan sebagai berikut :
a. Kondisi lalu lintas stabil.
b. Fasilitas ,perlengkapan dan geometrik persimpangan masih kurang lengkap dan kuarang kurang tepat.
c. Tanda marka jalan dipersimpangan jalan tersebut tidak ada sehingga harus segera diberi tanda marka jalan
B. Saran
Dari hasil analisis yang telah dilakukan, beberapa saran yang diberikan antara lain :
1. Penempatan trafic light harus sesuai dengan Peraturan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI)
2. Terkadang kendaraan seperti angkot selalu berhenti mendadak sehingga mengganggu kendaraan dibelakangnya. Seharusnya kendaraan seperti angkot janganlah berhenti mendadak.
3. Memberikan marka jalan di persimpangan jalan Gatot Subroto.
17
BAB VI
PENUTUP
Atas petunjuk dan ridho Alloh SWT, akhrinya laporan penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik. Laporan ini disusun guna memenuhi tugas terstruktur Mta Kuliah Rekayasa Lalu Lintas.
Semoga Alloh SWT selalu memberikan perlindungan dan hidayah-Nya kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan laporan ini.
Penyusun menyadari masih banyak kekurangan dalam laporan ini, oleh karena itu kritik dan saran sangat penyusun harapakan demi kesempurnaan laporan ini di masa mendatang. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
18
Tidak ada komentar:
Posting Komentar