SELAMAT DATANG !

Sukses Buat Kita!!

Selasa, 03 Juli 2012

Contoh Perhitungan Dasar2 Transportasi


Soal Dasar-Dasar Transportasi
Diketahui Soal :
Zona A Permukiman
Zona B Lapangan Kerja
Zona R1 '-------------> Zona
A R3'-------------> B
  R2'------------->  
Populasi Kerja Zona A  40000 Orang Prosentasi Usia Kerja  85%
Populasi Kerja Zona B 15000 Orang
Zona A &  Zona B 3 Rute
Rute  Panjang  Waktu ITP Kapasitas
  ( KM ) ( Menit )    
R 1 35 40 0.4 4500
R 2 30 30 0.7 3000
R 3 25 15 0.2 4000
Jawab 
 
Zona A  17000 Asumsi 1 kendaraan = 2 Orang
Zona B 7500
Q A-B 191250 Dengan Perhitungan
T AB 191250
Pekerjaan Setiap Rute 
TQ 1 72000 16 —> 72000 ./ 4500
TQ 2 63000 14 —> 63000 ./ 3000
TQ 3 12000 2.67 —> 12000 ./ 4000
Jika rute 1 Beroprasi  
     
TQ a-b = TQ 1
191250 = 72000 Q1
Q 4500 − Q1
Maka Menjadi
72000 Q2 191250 Q 860625000 ∞ 0
a b c
Menjadi 
1 Q2 2.65625 Q 11953.125 ∞ 0
Q 27.32 ( Perhitungan Dengan Kalkulator )
TQ a-b 7000.37 menit 116.67
Jika rute 2 Beroprasi  
     
TQ a-b = TQ 2
191250 = 63000 Q2
Q 3000 − Q2
Maka Menjadi
63000 Q2 191250 Q 573750000 ∞ 0
a b c
Menjadi 
1 Q2 3.04 Q 9107.14 ∞ 0
Q 94 ( Perhitungan Dengan Kalkulator )
TQ a-b 2036.24 menit 33.94
Jika rute 3 Beroprasi  
                   
TQ a-b = TQ 3
   
191250 = 12000 Q3
Q 4000 − Q3
Maka Menjadi
12000 Q2 191250 Q 765000000 ∞ 0
a b c
Menjadi 
1 Q2 15.94 Q 63750 ∞ 0
Q 86.062 ( Perhitungan Dengan Kalkulator )
TQ a-b 2222.24 menit 37.04
Jika rute 1 + 2 Beroprasi
191250 = 72000 Q1 = 63000 Q2
Q Ab 4500 − Q1 3000 − Q2
Kita Pilih  Menjadi
191250 = 63000 Q2
Q Ab 3000 − Q1
3000 − Q1 - 191250 = Q1 + Q2 63000 Q2
573750000 - 191250 = 63000 Q1 . Q2 + 63000 Q2''
T Q1 = T Q2
72000 Q1 = 63000 Q2
4500 − Q1 3000 − Q2
72000 Q1 3000 − Q2 = 4500 − Q1 63000 Q2

Data - data Teknis Terminal Purwokerto


DATA - DATA TEKNIS
TERMINAL BUS PURWOKERTO
1 LUAS LAHAN  10 Ha
2 JUMLAH LAJUR KEDANGAN BUS
a Antar Kota Antar Provinsi ( AKAP ) 1 Lajur
b Antar Kota Dalam Provinsi ( AKDP ) 1 Lajur
3 JUMLAH LAJUR KEBERANGKATAN BUS
a Antar Kota Antar Provinsi ( AKAP ) 9 Lajur
b Antar Kota Dalam Provinsi ( AKDP ) 20 Lajur
LUAS DAN KAPASITAS AREA PARKIR
DAN RUANG TUNGGU
1 AREA PARKIR
a Luas 13.478,40 m2
b Kapasitas 39 Unit
2 AREA PARKIR BUS AKDP
a Luas 16.949,40 m2
b Kapasitas 72 Unit
3 AREA PARKIR MIKROBUS DAN ANGKUTAN / ANGKUDES
a Luas 8.097,32 m2
4 AREA PARKIR TAKSI DAN KENDARAAN PRIBADI
a Taksi dan Mobil Pribadi 2.112,00 m2
b Sepeda Motor 1.144,32 m2
5 RUANG TUNGGU PENUMPANG
a Luas 594,00 m2
b Kapasitas 198,00 Org
FASILITAS UTAMA
         
1 KANTOR PENGELOLAHAN
a Ruang Kepala UPT Terminal 
b Ruang Ketata Usahaan
c Ruang Pertemuan
d Ruang Penyimpanan Barang
2 TEMPAT PARKIR
a Bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP)
b Bus Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP)
c Mikrobus
d Angkutan Kota dan Angkutan Pedesaan
e Taksi
f Kendaraan Pribadi
3 PENITIPAN SEPEDA MOTOR
FASILITAS UMUM
1 JALUR PEMBERANGKATAN
a Antar Kota Antar Provinsi ( AKAP )
b Antar Kota Dalam Provinsi ( AKDP )
c Mikrobus
d Angkutan Kota dan Angkutan Pedesaan
2 POS PELAYANAN
a pos informasi DisHubkominfo
b Pos Polisi
3 RUANG TUNNGGU PENUMPANG
4 MENARA PENGAWASAN
FASILITAS PENUNJANG
1 KIOS
a Penjualan Loket 16 Loket
b Warung Makan 40 Kios
c Konter 3 Kios
d Barang Klontong 2 Kios
e Spereparts 1 Kios
f Kedai  Oleh -oleh 82 Partisi
2 Masjid Baitul Musyafirin
3 KAMAR MANDI DAN WC
4 TEMPAT CUCI KENDARAAN UMUM
5 TELEPON UMUM
6 BALAI PENGOBATAN (Dinkes Kab. Banyumas.)
JUMLAH RATA-RATA ARMADA BUS
YANG MASUK TERMINAL BUS PURWOKERTO
1 BUS ANTAR KOTA ANTAR PROVINSI 205,00 Unit/Hr
2 BUS ANTAR KOTA DALAM PROVINSI 685,00 Unit/Hr
3 ANGKUTAN KOTA / ANGKUTAN PEDESAAN 174,00 Unit/Hr
4 PENGUNJUNG 2.045,00 Org/Hr
Pemungutan Retribusi di Terminal Bus Purwokerto mengacu pada Perda Kabupaten Banyumas 
Nomor 14 Tahun 2005 tentang Retribusi Terminal
KETATAUSAHAAN
1 JUMLAH PEGAWAI
a Kepala UPT Terminal 1 Orang
b Kasubag Tata Usaha 1 Orang
c Pembantu Bendahara Barang 1 Orang
d Pembantu Bendahara Penerima 1 Orang
e Administrasi Umum 2 Orang
f Penanggungjwab Regu 3 Orang
g Pengatur Lalu Lintas / Pemungut Retribusi 47 Orang
h Petugas Kebersihan (PNS) 17 Orang
i Jumlah 3 Regu terbagi menjadi 2 shift bertugas selama 12 jam, 1 Regu sebagai cadangan 
2 JUMLAH ANGGARAN BELANJA
Belanja Pemeliharaan dan Pegawai Tahun 2012 557.000.000,-
TARGET PAD TERMINAL BUS PURWOKERTO  
1 TARGET PAD
Tahun 2011 Rp.1.878.930.500,00
2 TARIF RETRIBUSI
a Bus AKAP Rp. 3.500,00
b Bus AKDP Rp. 3.000,00
c Mikrobus Rp. 1.200,00
d Angkutan Kota / Angkutan Pedesaan Rp. 500,00
KEAMANAN DAN KEBERSIHAN
1 KEAMANAN DAN KETERTIBAN
a keamanan dan ketertiban di bantu 12 Polri
2 KEBERSIHAN
Terdiri 17 Orang PNS, 2 Orang di lantai III, 15 Orang terbagai  menjadi 3 regu dan bertugas 2 Shift,
1 Regu cadangan dan 14 orang PHL, sedngkan pengelolaan sampah bekerjasama dengan 
Dinas Cipta Karya, Kebersihan dan Tata ruang Kabupaten Banyumas dan diangkut 2  kali dalam 1 minggu
PEMELIHARAAN BANGUNAN GEDUNG
DAN SARANA PRASARANA
1 PEMELIHARAAN TERMINAL
a Bangunan Gedung
b Sarana Prasarana
pelaksanaan pemeliharaan bangunan gedung dan sarana prasarana
dilaksanakan secara swakelola dan bekerjasama dengan pihak ke tiga
2 PENELOLAAN SARANA AIR BERSIH
a PDAM
b Sumur Artesis

Pengaruh Pemberian Median Jalan Di Jalan Dr.Angka Purwokerto



Dengan semakin majunya perkembangan pembangunan  saat ini, kebutuhan akan penggunaan jalan amatlah penting. Baik untuk masyarakat yang berada di perkotaan maupun di pedesaan, terlebih dalam pemenuhan perekonomian masyarakat itu sendiri yang nantinya diharapkan dapat menciptakan keselarasan dan kesejahteraan masyarakat sehingga negara kita dapat maju dan dapat tercapainya tujuan pembangunan itu sendiri.

            Seperti diketahui bahwa sekarang ini banyak sekali alat transportasi yang dapat digunakan, namun alat transportasi daratlah yang banyak dan sering digunakan oleh pemakainya. Sekarang ini pengaturan lalu lintas tidak hanya terbatas pada arus lalu lintas saja, tetapi juga dirasakan perlu diketahui hubungan dan akibat dari adanya fasilitas-fasilitas transportasi pada keadaan lingkungan sekitarmya, sehingga akan sesuai dengan apa yang diingini. Menajemen lalu lintas harus dilihat sebagai bagian yang tak terpisahkan dari teknik transportasi dimana jaringan jalan raya merupakan suatu bagian dari system transportasi secara keseluruhan.

            Untuk memenuhi hal-hal tersebut, setiap pihak- pihak yang berkaitan sangatlah dituntut kerjasamanya yang baik. Pemerintah telah merencanakan dan meningkatkan prasarana jalan yang sudah ada sedangkan pemakai jalan dituntut untuk menjaga dan memelihara jalan tersebut agar tingkat pelayanan dapat terpenuhi. Selain hal diatas perlu juga fasilitas penunjang, antara lain rambu-rambu lalu lintas, pemisah arah dsb.Pemisah arah (Median) merupakan salah satu fasilitas yang juga berpengaruh pada karakteristik arus lalu lintas. Penempatan median bertujuan untuk memisahkan arus dalam lalu lintas yang berlawanan, sehingga efektifitas jalan dapat ditingkatkan.






1.1    Latar Belakang

            Jalan merupakan suatu sarana transportasi yang sangat penting karena dengan jalanlah maka daerah yang satu dapat berhubungan  dengan daerah yang lainnya. Untuk menjamin agar jalan dapat memberikan pelayanan sebagaimana yang diharapkan maka selalu diusahakan peningkatan-penigkatan jalan itu. Dengan bertambahnya jumlah kendaraan bermotor, hal ini menyebabkan meningkatnya jumlah arus lalu lintas dengan kemampuan jalan yang terbatas.

            Keadaan jalan yang macet bukanlah hal yang baru dialami  di Kota-kota besar khususnya di Indonesia. Hal ini diutamakan karena bertambahnya keinginan masyarakat untuk menggunakan kendaraan - kendaraan bermotor pribadi untuk memenuhi aktivitas kehidupannya tanpa melihat jauh dampak yang ditimbulkan. Dengan selalu bertambahnya pengguna jalan, terutama pada jam-jam tertentu sehigga menuntut adanya peningkatan kualitas dan kuantitas suatu jalan, untuk itulah perlu adanya penelitian mengenai kapasitas jalan yang ada sehingga dapat dievaluasi dan dianalisa untuk mengantisipasi perkembangan jumlah kendaraan dan perkembangan penduduk khususnya di kota Purwokerto.

            Jalan Dr. Angka yang ada dikota Purwokerto merupakan jalan yang cukup vital dengan tipe jalan 4 lajur 2 arah, dimana ada tidak menggunakan pemisah jalan. Dengan kondisi jalan yang termasuk kawasan Hotel, perumahan, pertokoan, sekolahan, rumah sakit, tempat ibadah, dan sebagainya menyebabkan lalu lintas jalan tersebut mengalami perkembangan sesuai dengan keadaan sekitar jalan tersebut.

Untuk itulah perlu adanya diadakan tinjauan terhadap system lalu lintas yang ada dengan dibuatnya pemisah arah jalan.




1.2    Tujuan & Manfaat

            Adapun penelitian yang kami lakukan mempunyai maksud untuk meninjau kapasitas pada jalan Jl. Dr Angka, Mulai dari Perempatan Hotel Aston Purwokerto hingga Sekolah SMA Muhammadiyah 1 Purwokerto sepanjang ± 1 Kilometer  setelah Tidak adanya adanya  pemisah arah permanen. Tidak ada median tengah yang di beri pohon sehingga, apabila banyak kendaraan yang melintasi akan semakin tinggi polusi udara di jalan tersebut     

            Melalui ini pula hasil dari penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca. Berupa informasi tentang masalah jalan. Dari hasil penelitian tersebut akan dapat diketahui permasalahan yang ada dan mencari alternatif pemecahan masalah yang dihadapi.

            Dari hasil penelitian ini juga diharapkan nantinya dapat memberikan informasi dalam perencanaan transportasi kota pada umumnya dan khususnya perencanaan jalan dalam pusat kota, sehingga dapat diterapkan dalam usaha memaksimalkan jalan yang ada.

            Selain itu hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang bermanfaat bagi pihak yang terkait dalam merencanakan transportasi kota.

1.3    Pembatasan Masalah

            Daerah atau lokasi yang dijadikan objek penelitian yaitu pada jalan Dr.angka Purwokerto. Untuk mengetahui apakah pemisah arah yang ada dijalan itu sangat berpengaruh terhadap kinerja jalan atau tidak maka perlu adanya peninjauan terhadap median jalan yang sudah ada. Adapun penelitian ini berdasarkan pada ketentuan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) tahun 1997, dimana diperlukan data-data pendukung yang didapat melalui survey seperti volume lalu lintas, hambatan samping, geometrik jalan.





Pada pelaksanaan survey yang berhubungan dengan pengumpulan data-data digunakan beberapa asumsi yaitu :
  1. Daerah Pengamatan dalam menghitung jumlah volume lalu lintas dan hambatan samping yaitu ± 300 meter.
  2. Untuk survey lalu lintas dan hambatan samping diambil pada jam-jam yang mewakili,dimana dianggap pada jam tersebut kuantitas arus lalu lintas dari jalan tersebut meningkat (jam puncak), yaitu :
  • Pagi, antara  pukul 07.00 – 09.00 WITA, saat orang memulai aktivitas pekerjaan
  • Siang, antara pukul 12.00 – 14.00 WITA, Saat orang istirahat makan siang
  • Sore, antara pukul 16.00 – 18.00 WITA, saat orang selesai dari aktivitas pekerjaan dan pulang kerumah.
  • Volume lalu lintas rata-rata hasil survey selama satu minggu dimana nanti diharapkan dapat diketahui asumsi hari tersibuk dan jam tersibuk.
  • Untuk volume lalu lintas di sepanjang segmen jalan yang diamati adalah sama.
  • Untuk survey pengukuran lebar jalur efektif  dan lebar jalan efektif  dianggap sama rata
  • Kinerja yang dihitung hanya pada sampai derajat kejenuhan

BAB II

Landasan Teori


            Perilaku dari arus lalu lintas merupakan hasil dari pengaruh gabungan antara manusia, kendaraan dan jalan dalam suatu keadaan lingkungan tertentu. Dalam hal lalu lintas, manusia berupa pejalan kaki atau pengemudi dan dalam keadaan itu juga merupakan factor yang paling tidak tetap dan tak bisa diramalkan secara tepat.

            Sedangkan jalan mempunyai fungsi yang sangat penting terutama yang menyangkut perwujudan perkembangan antara daerah yang seimbang dan pemerataan hasil pembangunan serta pemantapan pertahanan dan keamanan nasional dalam rangka mewujudkan pembangunan nasional. Peranan ini akan dapat dioptimalkan jika jaringan jalan yang ada tetap terpelihara serta adanya pengaturan yang tepat dan system arus lalu lintas pada arus jalan tersebut.

            Meningkatnya kemacetan pada jalan perkotaan maupun jalan luar kota yang diakibatkan bertambahnya kepemilikan kendaraan, terbatasnya sumber daya untuk pembangunan raya dan belum optimalnya pengoperasian fasilitas arus lalu lintas yang ada merupan persoalan utama dibanyak negara. Telah diakui bahwa usaha  besar diperlukan bagi penambahan kapasitas dimana akan diperlukan metode selektif untuk perancangan dan perencana agar didapat nilai terbaik bagi suatu pembiayaan perencanaan jalan raya.

            Menurut Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) karakteristik utama jalan yang mempengaruhi kapasitas pada lalu lintas jalan dipengaruhi oleh beberapa factor yaitu :
  • Komposisi dan arus pemisah arah
  • Pengaturan lalu lintas
  • Aktivitas samping jalan / hambatan samping
  • Prilaku pengemudi dan populasi kendaraan
  • Geometri
2.1 Geometrik

Karakteristik geometrik untuk jalan berbagai tipe akan mempunyai kinerja    berbeda pada pembebanan lalu lintas tertentu misalnya jalan terbagi dan jalan tidak terbagi, sedangkan untuk lebar jalur lalu lintas, kecepatan arus bebas dan kapasitas meningkat dengan pertambahan lebar jalur lalu lintas.

Karakteristik geometrik tipe jalan yang digunakan untuk masing-masing tipe jalan menggunakan analisa operasional, perencanaan dan perancangan jalan perkotaan. Untuk setiap tipe jalan ditentukan prosedur perhitungan yang dapat digunakan pada kondisi : 
  • Alinyemen datar atau hampir datar
  • Alinyemen horizontal lurus atau hampir lurus 
  • Pada sigmen jalan yang tidak dipengaruhi antrian akibat hambatan samping atau arus iringan kendaraan yang tinggi dari samping.
  • Tipe Jalan
Tipe jalan akan mempunyai kinerja berbeda pada pembebanan lalu lintas tertentu, misalnya jalan terbagi dan tak terbagi, jalan satu arah.
  • Lebar Jalur Lalu Lintas
Kecepatan arus bebas dan kapasitas meningkat dengan pertambahan lebar jalur lalu lintas.
  • Kerb
Kereb sebagai batas antara jalur lalu lintas dan trotoar berpengaruh terhadap dampak hambatan samping pada kapasitas dan kecepatan kapasitas jalan dengan kereb lebih kecil dari jalan dengan bahu. Selanjutnya kapasitas berkurang jika terdapat penghalang tetap dekat tepi jalur lalu lintas, tergantung apakah jalan mempunyai kereb atau bahu.



  • Median
Median yang baik direncanakan untuk menurunkan kapasitas.

2.2 Komposisi Arus dan Pemisah Arah

-    Pemisah arah lalu lintas

Kapasitas jalan dua arah paling tinggi pada pemisah arah 50-50, yaitu bilamana arus pada kedua arah adalah sama pada peride waktu dianalisa.

-    Komposisi lalu lintas

Komposisi lalu lintas mempengaruhi hubungan kecepatan arus, jika arus dan kapasitas dinyatakan dalam kendaraan per jam yaitu tergantung pada rasio sepeda motor per kendaraan berat dalam arus lalu lintas. Jika arus dan kapasitas dinyatakan dalam satuan mobil penumpang (smp/jam) tidak dipengaruhi oleh komposisi lalu lintas.

2.3 Pengaturan lalu lintas

Melalui diterapkannya pemberlakuan batas kecepatan didaerah perkotaan di Indonesia yaitu dengan pembatasan akses dari lahan samping jalan dan sebagainya

2.4 Perilaku pengemudi dan populasi kendaraan.

Keaneka ragaman perilaku dari pengemudi dan pengguna jalan yang ada di Indonesia khususnya didaerah perkotaan  dimasukan dalam prosedur perhitungan secara tidak langsung melalui ukuran kita.
2.5 Median Jalan

Median jalan merupakan salah satu fasilitas penunjang jalan yang turut berpengaruh terhadap karakteristik arus lalu lintas. Penempatan median ini biasanya berfungsi untuk memisahkan arus lalu lintas yang berlawanan arah. Fungsi median jika digunakan sebagai pemisah arah lalu lintas antara lain;
  1. Untuk menyediakan jarak yang diperlukan untuk membatasi atau mengurangi terhadap lampu besar pada kendaraan  yang berlawanan arah terutama saat malam hari
  2. Untuk menyediakan daerah netral yang cukup lebar, dimana pengemudi dapat mengontrol kendaraan pada saat darurat
  3. Untuk menambah kelegaan, kenyamanan dan keindahan bagi pengguna jalan
  4. Untuk menydiakan ruang yang diperlukan untuk kanalisasi pertemuan-pertemuan pada jalan 
  5. Dengan lebar jalan yang cukup, median jalan memberikan pengamanan bagi pengguna jalan pada saat belok atau balik arah
  6. Sebagai sarana pengamanan bagi pejalan kaki untuk menyeberang jalan.

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Metode Pengumpulan Data

Adapun metode penulisan  yang digunakan dalam penulisan Tugas ini yaitu dengan menggunakan metode observasi dan metode deskriptif.
Metode Observasi

Dengan meggunakan metode ini penulis secara langsung melakukan pengamatan di lapangan guna pengumpulan dataa-data. Adapuin yang diobservasi yaitu jumlah kendaraan yang lewat, arah lalu lintas Pengumpulan data-data di lapangan yang diperlukan meliputi :
  1. Data volume lalu lintas
  2. Data geometrik jalan
·                     Pengambilan data Volume lalu lintas

Pengambilan data volume lalu lintas dilaksanakan selama 1 ( Hari ) hari, hal ini dimaksudkan agar nantinya didapat jam tersibuk. Adapun pengambilan data ini dimulai pada tanggal 14 juni 2012.

Alat yang digunakan dalam pengambilan data volume lalu lintas ini menggunakan alat pencacah (hand tally counter), dimana data tersebut kemudian dimasukan pada kertas formulir pengisian data yang telah disediakan.

Data volume yang diamati dan dilakukan pada jam-jam puncak/sibuk, yaitu :  

-    Pagi hari, jam  06.00 – 09.00  WITA

-    Siang hari, jam  11.00 – 14.00 WITA

-    Sore hari, jam  16.00 – 19.00  WITA

Semua data yang didapat dicatat dalam jangka  60 menit, berdasarkan pada Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI).

Untuk pencatatan masing-masing jenis kendaraan dikelompokan pada :

-    Kendaraan ringan (LV); misalnya mobil penumpang, sedan, minibus, pickup, jeep.
-    Kendaraan berat (HV)  ; misalnya dump truck, trailler, bus.
-    Sepeda motor (MC)      ; misalnya kendaraan roda dua dan tiga.

Dari data ini diharapkan diperoleh data volume lalu lintas pada jam sibuk/puncak.

o    Pengambilan data geometric

Pada pengambilan data ini digunakan meteran sebagai alat utama yang dipakai, Adapun data yang diambil sebagai berikut :

 300 meter
±1.  Panjang segmen jalan yang diamati pada jalan DR.Angka adalah
2.  Lebar jalur jalan untuk masing masing sisi adalah :
  • Sisi A = 6,50  Meter , (arah menuju dalam kota), dimana dibagi menjadi dua lajur.
  • Sisi B = 6,50  Meter , (arah menuju keluar kota), dimana dibagi menjadi dua lajur.
  1. Lebar pemisah arah/median = 0,5 Meter
  Lebar trotoar efektif yaitu :
  • Sisi A =  1,50 Meter
  • Sisi B =  1,50 Meter

Metode Deskriptif

Dengan adanya metode ini diharapkan dapat memberikan informsi kepada pembaca berkaitan tentang pengaruh pemisah jalan pada ruas jalan Dr.Angka tentunya sesuai dengan peraturan MKJI, baik jalan tersebut maupun kapasitas idealnya. 

Dari data di atas Merupakan Jumlah kendaraan yang melalui Jl. DR.Angka Purwokerto Yang melalui 3 ( tiga ) tahap yaitu :
-    Pagi hari, jam  06.00 – 09.00  WITA

-    Siang hari, jam  11.00 – 14.00 WITA

-    Sore hari, jam  16.00 – 19.00  WITA
Saran Dan Kesimpulan

            Setiap pihak - pihak yang berkaitan sangatlah dituntut kerjasamanya yang baik. Pemerintah telah merencanakan dan meningkatkan prasarana jalan yang sudah ada sedangkan pemakai jalan dituntut untuk menjaga dan memelihara jalan tersebut agar tingkat pelayanan dapat terpenuhi. Selain hal diatas perlu juga fasilitas penunjang, antara lain rambu-rambu lalu lintas, pemisah arah dsb.Pemisah arah (Median)
Di jalan DR.Angka purwokerto perlunya pemberian median jalan pohon, agar setiap kendaran yang melewati jalan tersebut tidak tertib dan lancer agar tidak semrawut di jalan tersebut. Dan juga dengan adanya median jalan pohon dapat mengurangi polusi udara yang berada di jalan DR.Angka Purwokerto sehingga di jalan tersebut memenuhi peraturan berdasarkan pada ketentuan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) tahun 1997 tentang pemberian median jalan. Dan harus diingat kesadaran tentang tata tertib lalu setiap pengendara haruslah diperhatikan agar merasa aman, nyaman dan selamat sampai tujuan.

dengan  jumlah kendaraan yang melewati Jl.Dr Angka sangatlah banyak sehingga perlunya pemberian pemisah jalan Atau Median jalan yang diberi Pohon agar Pohon tersebut member kesan indah yang lebih utama lagi untuk mengurangi polusi udara yang dikeluarkan Asap  kendaraan bermotor itu sendiri.